Sering kali kita terperangkap dalam kebanggaan atas amal kebaikan yang kita lakukan. Sedangkan, Allah SWT mengajar kita supaya tidak mengagung-agungkan amal baik hingga menjadikan kita sombong. Amal baik yang ikhlas hanyalah antara kita dan Allah, bukan untuk dipamer atau diungkit.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa parasmu dan harta bendamu, tetapi Dia melihat kepada hati dan amalanmu." (HR Muslim)
Hati yang bersih ialah hati yang tidak merasa riak atau bangga dengan amal ibadahnya. Sebaliknya, hati seorang hamba yang ikhlas adalah yang sentiasa merasa khuatir terhadap dosa-dosanya dan sibuk memohon keampunan dari Allah. Mengingati dosa-dosa kita adalah kunci untuk merendahkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam al-Quran, Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka segera mengingati Allah lalu memohon keampunan atas dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?" (Surah Ali Imran, 3:135)
Amalan terbaik adalah beristighfar dan bertaubat dengan sepenuh hati. Ini menzahirkan rasa rendah diri sebagai hamba, mengakui kelemahan dan ketidaksempurnaan kita di hadapan-Nya. Dengan memperbanyakkan istighfar, kita membasuh noda hati dan menambah keikhlasan dalam setiap amalan.
Berdoalah dengan doa ini, yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
"Ya Allah, aku memohon keampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat."
Moga-moga kita semua diberi kekuatan untuk melupakan amal baik dan terus mengingat dosa-dosa kita, supaya keikhlasan menjadi kunci segala amal kita.
Catat Ulasan