
Subuh tadi, usai solat dan berdoa, kita sering termenung memikirkan seberapa banyak amalan yang dapat kita lakukan dalam sehari. Namun, pernahkah kita terfikir bahawa satu zikir yang diajarkan oleh Rasulullah ï·º boleh menjadi penawar kepada jiwa yang gundah dan juga penyempurna kepada pahala amalan seharian?
Nabi ï·º dengan kasihnya mengajarkan tasbih agung ini kepada isteri Baginda. Bayangkan, seorang yang telah duduk berzikir dari Subuh hingga Dhuha, di mana setiap lafaznya hanya untuk memuji dan mengagungkan Allah. Namun, dalam satu momen kasih sayang, Rasulullah ï·º mengajarkan sesuatu yang ringkas tetapi bernilai tinggi di sisi Allah.
Keajaiban Tasbih Agung
Kata Rasulullah ï·º, dengan membaca Subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi, wa ridha nafsihi, wa zinata ‘arshihi, wa midada kalimatihi tiga kali, pahalanya lebih besar daripada zikir tanpa tasbih ini sepanjang waktu yang sama. Apa yang lebih menyentuh hati ialah, ia menunjukkan betapa pemurahnya Allah dalam memberi ganjaran kepada hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh mencari redha-Nya.
Seperti titisan hujan yang memenuhi bumi, zikir ini memenuhi alam dengan keagungan Allah. Ia menjadi saksi kepada kedalaman cinta kita kepada Allah, seolah-olah kita mengaku bahawa pujian kepada-Nya tidak mampu diukur, melangkaui jumlah makhluk, keredhaan-Nya, berat Arash-Nya, dan tinta kalimat-Nya.

Tafakur di Setiap Lafaz
1. Jumlah Makhluk - Kita memuji Allah sebanyak segala ciptaan-Nya, yang tidak terhingga jumlahnya. Ini mengingatkan kita akan kebesaran alam ciptaan yang terbentang luas. Dari atom terkecil hingga galaksi terbesar, semuanya mengakui keagungan Allah.
2. Keredhaan Diri-Nya - Tidak ada yang lebih kita dambakan selain keredhaan Allah. Hanya dengan keredhaan-Nya hidup kita akan tenang. Zikir ini membawa kita mendekatkan diri kepada-Nya, memohon keredhaan yang tak ternilai.
3. Berat Arash-Nya - Arash Allah adalah sesuatu yang amat besar dan agung. Dengan melafazkan zikir ini, kita mengaku bahawa pujian kita seberat Arash-Nya, menandakan betapa besar kasih dan cinta kita kepada Allah.
4. Tinta Kalimat-Nya - Tiada yang mampu mencatat kalimah-kalimah Allah. Setiap pujian kepada Allah adalah seperti tinta yang tak akan pernah habis, melambangkan ilmu Allah yang meliputi segala-galanya.
Renungan Akhir: Menghidupkan Pagi dengan Tasbih Agung
Saudaraku, hidup ini penuh dengan tuntutan. Kadangkala kita terbeban dengan urusan duniawi yang membelenggu hati. Namun, satu tasbih ini mampu membawa ketenangan dan ganjaran yang besar. Bangunlah setiap pagi dengan tasbih ini. InsyaAllah, kita akan merasai manisnya berzikir, diiringi keberkatan Allah yang mencakupi seluruh hidup kita.
MasyaAllah, betapa pemurahnya Allah yang memberikan kita ganjaran yang besar hanya dengan lafaz yang sederhana. Betapa indahnya Islam, agama yang sentiasa mengajarkan kita cara untuk dekat dengan Pencipta dalam setiap helaan nafas.
Mari kita amalkan zikir ini setiap hari, dan semoga ia menjadi asbab rahmat dan ketenangan dalam hati kita. Wallahu a’lam.
Catat Ulasan