Kekuatan Memaafkan: Ujian Hati Yang Mendekatkan Diri Kepada Allah


Memaafkan adalah salah satu perkara yang paling berat untuk dilakukan, terutama apabila luka yang ditinggalkan mendalam di hati. Memaafkan bukan sekadar melupakan kesakitan, tetapi juga melepaskan kenangan pahit dengan keikhlasan. Walaupun sulit, kemaafan adalah jalan menuju ketenangan hati dan kedekatan dengan Allah.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memberi maaf saat dia mampu membalas, maka Allah akan memberinya keamanan dan keimanan pada hari kiamat.” (HR Ibnu Hibban). Hadis ini mengingatkan kita bahawa kemaafan yang ikhlas bukan sahaja memberi kita ketenangan di dunia tetapi juga jaminan keamanan di akhirat.

Kemaafan memberi ruang kepada hati kita untuk melepaskan kebencian dan membawa ketenangan jiwa. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Surah An-Nur, 24:22). Ayat ini menunjukkan bahawa memaafkan adalah sifat yang sangat dicintai oleh Allah, dan setiap kemaafan yang kita berikan akan mendekatkan kita kepada rahmat-Nya.


Jika berat memaafkan, berdoalah kepada Allah agar hati kita diberikan kekuatan. Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk memohon keikhlasan dalam memaafkan:



(Allahumma aj'al fi qalbi nooran, wa fi sam'i nooran, wa fi basari nooran)

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, pada pendengaranku, dan pada penglihatanku."

Dengan doa dan usaha untuk ikhlas, semoga Allah melapangkan dada kita dan memberi ketenangan atas setiap luka yang pernah kita alami.

0/komen