Seorang lelaki pergi ke Masjid. Dia lupa mematikan (silent mode) hp nya dan secara tiba-tiba berdering waktu sedang berdoa. Seorang takmir menegurnya dari depan, beberapa orang memarahinya apabila selesai berdoa karena dia sudah mengganggu kekhusyukan dan ketenangan mereka ketika berdoa.
Apabila dia pulang, dia menceritakan kisah itu kepada isterinya. Dia mengharap mendapat simpati dari isterinya tetapi isterinya terus memarahinya kerana kelalaiannya.
Sejak itu, dia memutuskan untuk tidak lagi melangkahkan kakinya ke Masjid itu.
DAN
Malamnya, dia pergi ke cafe. Masih merasa gugup dan tergoncang dengan peristiwa tadi, dia tidak sengaja telah menumpahkan minumannya di meja.
Pelayan cafe dengan pantas meminta maaf dan memberikan kain lap bersih untuk dia membersihkan pakaiannya.
Petugas kebersihan segera mengelap dan membersihkan lantai. Pengurus cafe datang membawakan minuman ganti. Dia juga memberikannya pelukan serta berkata *"Jangan bimbang, sikit punya hal, siapa lah yang tak pernah buat silap?"*
Sejak saat itu, ia tidak pernah berhenti datang ke cafe itu.
PENGAJARAN:
Terkadang sikap kita sebagai orang beriman yang menyebabkan ada jiwa-jiwa yang terdorong ke neraka. Kita memagari diri kita seakan kita adalah orang-orang suci.
Bagaimana kita boleh berbicara tentang ketenangan jiwa, bila fokus kita hanya kesalahan-kesalahan orang lain sahaja?
Mari kita asah kembali mata hati kita, bukan mempersoalkan siapa benar ataupun siapa yang salah, namun respon kita terhadap sesuatu keadaan yang menentukannya.
Laa hawla wala quwwata illa billah hil a’liyil adzim
Catat Ulasan